Tuesday, April 9, 2013

Perangkat Lunak Anti Video-Bombing

"Video-bombing bisa membuat tertawa bila tidak ada uang yang keluar dari kocek kita karena hal tersebut."

Sama seperti photo-bombing, video-bombing memiliki prospek tinggi untuk mendapatkan popularitas instan via jaringan internet karena kemampuannya memancing gelak tawa. Meski video tersebut dibuat oleh profesional atau kameramen berita tv paling ahli sekalipun, tak ada jaminan video yang direkam aman dari penampakan misterius dan spontan. Untuk sebagian orang, video-bombing digunakan untuk mencapai ketenaran walau sesaat. Tapi untuk sebagian yang lain, video-bombing bisa berarti pengeluaran tambahan untuk mengedit (menambah pekerjaan video-editor) dan bahkan mengulang pengambilan adegan. Bagi yang termasuk sebagian orang yang disebut belakangan, saat ini ada solusi terbaik untuk mengatasi video-bombing.


Adalah Miguel Granados dan rekan-rekan risetnya di Max Planck Institute for Informatics yang mengusulkan solusi paling efisien untuk menghilangkan objek bergerak yang tidak diinginkan dalam sebuah video. Menurut mereka, perangkat lunak yang didesain merupakan yang pertama di dunia yang mampu menghapus lebih dari satu objek bahkan bila bergerak mendekati ataupun menjauhi kamera. Hasil penelitian grup riset Graphics, Vision, and Video MPII di bawah asuhan Prof. Dr. Christian Theobalt ini menunjukkan kemajuan yang signifikan dari metode penghapusan video sebelumnya yang hanya berfungsi pada resolusi rendah tapi menghasilkan video editan yang buruk bila digunakan pada video resolusi tinggi.   

Metode yang digunakan rupanya diilhami oleh metode Shift Maps Image Editing. Yakni menganalisis setiap frame video dan menandai piksel suatu area/objek yang ingin dihilangkan. Setelah itu, proses penyamaan latar belakang yang relatif tak bergerak (piksel dari area yang hilang diganti dengan piksel dari frame-frame yang lain). Dari sejumlah kandidat frame yang mengandung piksel serupa akan terpilih satu berdasarkan konsistensi warna. Perbedaan intensitas yang terjadi kemudian diatur menggunakan penggabungan domain gradien. Proses penyamaan yang mereka buat mengasumsikan setiap adegan dapat diaproksimasi menggunakan piecewise planar geometry: sebuah set homografi (konsep sains matematis dari suatu geometri) yang telah diestimasi untuk tiap-tiap pasangan frame, dan satu sama lain dipilih untuk proses penyamaan piksel sehingga perbedaan warna terminimisasi serta batasan epipolarnya (geometri visual yang bersifat stereo) terjaga dengan baik.    

Sayangnya, algoritma yang mereka gunakan saat ini hanya dapat diaplikasikan pada latar belakang yang relatif statik. Sehingga apabila terdapat latar belakang bergerak (misalnya daun-daun yang tertiup angin), maka perangkat lunak itu akan mengalami kesulitan untuk menghapus gambar yang tidak diinginkan. Namun begitu, bidang ini masih dapat dikembang-luaskan dan bahkan dilakukan dengan alur terbalik, yakni memasukkan objek bergerak ke dalam suatu film secara otomatis mengingat jumlah film yang menggabungkan frame dengan animasi tertentu belakangan sedang meningkat (seperti karakter Gollum pada trilogi The Lord of The Ring dan The Hobbit).     

Sumber: Background Inpainting for Videos with Dynamic Objects and a Free-moving Camera (teks dapat diunduh di mpi-inf.mpg.de); Homography (teks dapat diunduh di carleton.ca); Epipolar Geometry (teks dapat diunduh di illinois.edu);

No comments:

Post a Comment